KACAMATA KEHIDUPAN

 


Mereka tak pernah menjalani kehidupan kita, jadi mau dikata seperti apa, jika tak sepaham, ya susah, mau bagaimana mengertinya. iya, kan? Karena apa-apa yang kita anggap penting, bisa jadi tidak penting bagi orang lain. Pun demikian, dengan apa-apa yang membuat kita bermakna, bisa jadi untuk mereka hanyalah butiran debu setahun yang hilang tersapu hujan semalam, tak bermakna. Hal demikian terjadi karena memang setiap dari kita mempunyai cara pandang yang berbeda, memaknai kehidupan dengan kacamata yang berbeda. Kita tidak bisa memaksakan melihat dengan kacamata orang lain terhadap hidup kita sendiri,ibaratkan kita mempunyai kacamata dengan minus 4 sedangkan teman kita minus 3, ditukar karena penasaran bagaimana rasanya. Maka tidak lantas nyaman untuk dipakai dalam memandang dunia luas, yang seharusnya jelas menjadi buram pun demikian, yang seharusnya jelas menjadi pusing karena tidak sesuai dengan kadar kebutuhannya. Begitulah kira-kira analoginya.

Maka dari itu, yang kita butuhkan hanyalah kacamata kepekaan. Iya, kacamata nurani dari setiap orang untuk melihat cahaya kebaikan yang mereka pancarkan dan senantiasa hadir dalam setiap perjuangan kehidupan kita untuk menjadi sebaik-baik manusia yang menghuni bumi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A New Seasons, A New Struggle (Being a teacher is not easy)

Hakikat Tentang Melupakan