Ku Titipkan Dia Pada-Mu
بسم الله الرحمن الرحيم Ada apa dengan hatiku? Terlalu dini ku harus memikirkannya. Hanya ku anggap debu yang terbawa angin dan mampir sekejap saja, segera ku menyekanya dengan sapu tangan dalam angan. Aku hanya ingin menetralisir rasa agar steril dari semua yang ku anggap tak penting untuk sekadar hinggap. Lain waktu, malah kembali datang. Angin memang tak pandang harus membawa apa dan mampir di mana. Angin memang pemurah dan memberi tumpangan pada siapa saja dan pada apa saja. kali ini, mampir lagi dan ku hanya suka sedikit saja, ku katakana pada diriku, nanti akan ku basuh biar lebih cemerlang. Aku pun tersenyum dan mengalihkan pikiran. Kali ini, aku tak kuasa, yang diserangnya adalah organ yang berkaitan dengan seluruh rasa, menyerang otak dan pikiran. Tentunya di mana lagi kalau bukan tempat penuh humus untuk bercocok tanam dan menyemai rasa, yaitu HATI. Aku tak kuasa, terlalu berat. Bibirku berucap istighfar terus melawan pikiran ysng sedari tadi selalu terbayang rasa....