Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Ku Titipkan Dia Pada-Mu

Gambar
  بسم الله الرحمن الرحيم Ada apa dengan hatiku? Terlalu dini ku harus memikirkannya. Hanya ku anggap debu yang terbawa angin dan mampir sekejap saja, segera ku menyekanya dengan sapu tangan dalam angan. Aku hanya ingin menetralisir rasa agar steril dari semua yang ku anggap tak penting untuk sekadar hinggap. Lain waktu, malah kembali datang. Angin memang tak pandang harus membawa apa dan mampir di mana. Angin memang pemurah dan memberi tumpangan pada siapa saja dan pada apa saja. kali ini, mampir lagi dan ku hanya suka sedikit saja, ku katakana pada diriku, nanti akan ku basuh biar lebih cemerlang. Aku pun tersenyum dan mengalihkan pikiran. Kali ini, aku tak kuasa, yang diserangnya adalah organ yang berkaitan dengan seluruh rasa, menyerang otak dan pikiran. Tentunya di mana lagi kalau bukan tempat penuh humus untuk bercocok tanam dan menyemai rasa, yaitu HATI. Aku tak kuasa, terlalu berat. Bibirku berucap istighfar terus melawan pikiran ysng sedari tadi selalu terbayang rasa....

KACAMATA KEHIDUPAN

Gambar
  Mereka tak pernah menjalani kehidupan kita, jadi mau dikata seperti apa, jika tak sepaham, ya susah, mau bagaimana mengertinya. iya, kan? Karena apa-apa yang kita anggap penting, bisa jadi tidak penting bagi orang lain. Pun demikian, dengan apa-apa yang membuat kita bermakna, bisa jadi untuk mereka hanyalah butiran debu setahun yang hilang tersapu hujan semalam, tak bermakna. Hal demikian terjadi karena memang setiap dari kita mempunyai cara pandang yang berbeda, memaknai kehidupan dengan kacamata yang berbeda. Kita tidak bisa memaksakan melihat dengan kacamata orang lain terhadap hidup kita sendiri,ibaratkan kita mempunyai kacamata dengan minus 4 sedangkan teman kita minus 3, ditukar karena penasaran bagaimana rasanya. Maka tidak lantas nyaman untuk dipakai dalam memandang dunia luas, yang seharusnya jelas menjadi buram pun demikian, yang seharusnya jelas menjadi pusing karena tidak sesuai dengan kadar kebutuhannya. Begitulah kira-kira analoginya. Maka dari itu, yang kita butu...

Hakikat Tentang Melupakan

Gambar
  Hakikat tentang melupakan , barangkali seseorang dari kita ingin melupakan apa yang mengganjal di isi kepala karena sesekali membuat kepala sakit jika dipakai untuk mengingat dan lebih parahnya masuk lalu menusuk ke dalam organ yang penuh humus tempat menyemai rasa yang biasa kita sebut dengan “HATI”. Sesekali air mata jatuh dari kisah yang saat ini ingin kita lupakan. Namun, ada sebuah pertanyaan yang menarik. Apakah dengan melupakan membuat semua menjadi lebih baik? Tentu saja jawabannya tidak demikian, bukankah proses melupakan hanya akan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang begitu menyedihkan? Jika kamu ingin bertanya balik tentangku, apakah kamu sekarang sudah benar-benar melupakan? Tentu saja aku tidak bisa melupakan, ah bakan aku tidak ingin sekali untuk melupakan hal-hal yang pernah terjadi dalam hidup, baik itu tentang perjumpaan dengan seseorang pun demikian dengan perpisahan, karena apa pun yang menghampiri hidup kita akan menjadi sebuah cerita dan pelajaran yan...